![]() |
Cover buku yang ciamik |
Dini hari aku menyelesaikan 1Q84 setebal 1257 halaman karya penulis fenomenal Haruki Murakami. Jika pada Januari 2013 aku tak memutuskan membeli novel bahasa Inggris seharga Rp. 200.000 ini, maka aku tak akan pernah mengenal penulis hebat ini. Yah, awalnya aku ingin belajar Bahasa Inggris secara lebih mendalam dengan membaca Nobel. Tetapi, setahun lamanya novel ini nganggur di lemari buku. Sesekali aku membacanya selembar atau dua lembar setiap hari, dan menyimpannya pagi. Nah, selama 3 hari ini aku ngebut membacanya dan tak bisa berhenti sampai halaman terakhir.
Aomame yang berpakaian kantoran tiba-tiba memutuskan untuk menggunakan jalan pintas dan justru membawanya ke waktu bernama 1Q84. Hari itu, sebagai pembunuh professional ia berhasil membunuh targetnya tanpa terlambat sedetik pun dan tak menyadari bahwa ia tidak lagi hidup di tahun 1984 meski ia masih tinggal di sebuah kota di Tokyo, kota dan negara yang sama dimana ia hidup di tahun 1984.
Sementara Tango, ia sedang terlibat muslihat
dengan seorang editor sebuah penerbitan untuk menulis ulang sebuah novel
berjudul Air Chrysalis tulisan seorang gadis berusia 17 tahun.
Meski awalnya Tengo menolak karena alasan tidak etis, tetapi setelah bertemu
Fuka-Eri (penulisnya) dan mendengar kisah gadis itu dari Profesor Ebisuno,
akhirnya Tengo menulis ulang kisah itu selama 10 hari dan kemudian buku itu
menjadi bestseller. Gadis cantik Fuka-Eri memenangkan sebuah
penghargaan penulis pemula, dan menjadi populer.
Kehidupan yang Tengo dan Aomame jalani (yang
diceritakan sejak April-Desember 1984) menjadi aneh, penuh petualangan, penuh
kejutan dan tak logis. Selama mereka tak pernah bertemu, Aomame menjalani hidup
sebagai pembunuh professional dan pelatih olahraga, sednagkan Tengo sebagai
novelis, kontributor beberapa majalah dan guru matematika di sebuah lembaga
bimbingan belajar.
Namun, masing-masing memutuskan tidak menikah dengan
siapapun dan menjalani kehidupan seks dengan pasangan yang mereka inginkan.
Tengo pacaran dengan perempuan yang telah menikah, berusia 10 tahun lebih tua
darinya dan kencan setiap Jum'at siang di apartemennya. Sedangkan Aomame,
melakukan kencan sebulan sekali dengan pria berbeda. Aomame menyukai pria
berumur menjelang 40-45 tahun dan beruban. Satu dari pria yang dikencaninya
adalah korbannya.
Tengo yang semakin intens bertemu dengan
Fuka-Eri yang nyentrik mulai terseret kedalam dunia yang dikontrol perkumpulan
agamis yang dipimpin ayah Fuka-Eri, dan mulai menerima banyak informasi tentang
perkumpulan itu dan memiliki hubungan erat dengan buku Air Chrysalis. Ia
juga tiba-tiba didatangi pria bernama Ushikawa yang mengakui direktur dari
sebuah lembaga pemberi beasiswa yang memaksanya menerima beasiswa sebagai
penulis hebat. Nyatanya Ushikawa adalah investigator yang diperkejakan
Sakigake, organisasi yang dipimpin ayah Fuka-Eri. Lalu, Ushikawa juga mulai
melakukan investigasi mengenai hubungan antara Tengo dan Aomame (yang diduga
membunuh ayah Fuka-Eri).
Aomame yang juga pelatih khusus seorang
perempuan tua kaya raya, harus menjalani misi terakhirnya. Ia menjadi gemas
setelah tahu bahwa seorang pemimpin organisasi agama bernama Sakigake telah
melakukan pelecehan seksual terhadap gadis berusia 9 tahun untuk tujuan
spiritualnya, dan pada anak perempuannya sendiri. Aomame yang tiba-tiba
merindukan Tengo dan ingin bertemu dengannya, melakukan rencana pembunuhan si
pemimpin bersama klien tuanya dan sekretarisnya yang cekatan.
Pada malam ketika
Aomame menjadi pelatih si pemimpin dan mendapatkan banyak informasi berharga,
ia berhasil membunuh lelaki yang menurutnya pantas dihukum. Disaat yang sama,
Tengo mengalami kejadian aneh dimana Fuka-Eri melakukan hubungan seks dengannya
sementara ia tak bisa bergerak seperti orang mati.
Pada September, Aomame bersembunyi di sebuah
apartemen, yang ternyata dekat dengan apartemen Tengo, sedangkan Fuka-Eri pergi
dan tak kembali. Tengo yang mengurus ayahnya yang sakit dan kemudian meninggal
merasa begitu rindu akan Aomame dan tiba-tiba ia melihat dua bulan di langit.
Ia merasa apa yang ditulisnya dalam Air Chrysalis menjadi nyata. Disaat
yang sama, Aomame juga melihat dua bulan menggantung di langit dan perutnya
mulai membuncit, dan ia merasa mengandung anak Tengo padahal ia tak bertemu
Tengo selama 20 tahun dan masih mencarinya dan ia tak melakukan hubungan seks
sejak Juli.
Ia merasa bahwa ia tidak sedang hidup di tahun 1984, melainkan di
dunia 1Q84. Maka ia bertekad untuk menemukan Tengo dan kembali ke 1984. Sebab
mereka menyadari bahwa mereka berdua merupakan talent dalam dunia 1Q84 yang
ditulis Fuka-Eri dalam Air Chrysalis. Selain menjadi
penulisnya, Fuka-Eri ternyata memang melakukan misi untuk mempersatukan Tengo
dan Aomame yang ditakdirkan akan menggantikan kedudukan ayahnya sebagai
Penerima Mandat dari The Little People atau nabi agama mereka.
Atas bantuan Tamaru, sekretaris klien kaya
Aomame, mereka berhasil bertemu di sebuah taman kanak-kanak dan berjanji akan
segera meninggalkan dunia 1Q84. Lalu mereka menaiki taksi menuju sebuah tol
dimana pada bulan April, Aomame tersesat ke dunia 1Q84. Setelah berjalan jauh,
memanjat pagar dan menaiki banyak tangga, mereka tidak kembali ke 1984,
melainkan ke dunia lain yang entah dimana. Meski demikian, mereka berjanji
untuk tinggal disana dan tidak berpisah lagi.
IMAJINASI DAN TEKNIS MENULIS
Penulis
bertampang lelaki Jepang kebanyakan ini memang seorang penulis hebat. Karyanya
sungguh banyak, dikenal di berbagai negara dan ia mendapatkan banyak
penghargaan internasional. Dan, aku merasa beruntung memutuskan untuk
membelinya di sebuah toko buku dan membacanya. Buku ini bukan saja unik karena
imajinasi yang sangat 'fantasi' tetapi juga bagaimana penulisnya mengajak
pembaca cara berimajinasi yang baik.
Buku
ini tak saja menyajikan ide orisinil tentang sebuah petualangan yang sama
menariknya dengan Dunia Sophie dan Alice in the Wonderland. Bayangkan,
bagaimana sebuah ide tentang 7 manusia kerdil keluar dari mulut seekor domba
yang mati dan membuat sebuah kepompong udara, atau ketika mereka keluar dari
mulut menganga mayat Ushikawa yang dibekukan? Sedikit mirip 7 manusia kerdil
dalam kisah puteri salju. Tapi. The Little People dalam cerita ini misalnya
mengontrol pikiran manusia dan mereka marah dengan mengirim guntur dan petir.
Mereka juga menjadikan manusia sebagai agen dan membuat perempuan hamil tanpa
melakukan hubungan seks. Juga tentang dua rembulan di langit malam yang hanya
bisa dilihat oleh orang-orang tertentu. Fantasi yang mengangumkan dan membuat
kening berkerut.
Buku
ini juga mengajarkan cara menulis yang baik. Seperti menentukan tokoh utama dan
tokoh yang cuma numpang lewat. Atau bagaimana penulis menemukan cara membunuh
tokoh tertentu secara tiba-tiba atau mendatangkan tokoh tertentu semaunya
umpama menjatuhkan bangkai kecoa kedalam secangkir cokelat hangat. Dan Haruki
Murakami berhasil mengajarkanku teknis menulis yang baik, dimana harus
menempatkan percakapan, catatan panjang investigasi, kerinduan, fantasi, dan
hal-hal lainnya yang lazim dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian, kisah
utama dari cerita ini selalu ditempatkan di momen yang tepat, dimana cinta
antara Tengo dan Aomame yang begitu kuat dan terpendam selama 20 tahun akhirnya
bisa dipertemukan. Dan masa bodoh dengan semua tokoh lain, 2 tokoh utama adalah
yang patut diselamatkan dan kisah cinta masa kecil mereka bersambut sempurna....
Meski
sempurna, menurutku, ada cerita yang janggal dan mengesalkan di bab-bab
terakhir buku ini. Dimana penulis nampaknya terburu-buru mempertemukan Tengo
dan Aomame dan tidak menulis kisah heroik mereka yang diburu oleh The Little
People atau tokoh yang memang memburu mereka. Seakan-akan, setelah mengalami
proses yang panjang, cerita ini berakhir hanya dalam waktu beberapa jam saja
ketika keduanya melarikan diri menuju sebuah 'gerbang' antara tahun 1984 dan
1Q84 di dekat sebuah jalan tol, dan bagaimana nasib tokoh yang lain? kan aku
penasaran.
Membaca
buku ini bukan saja membuatku ingin membaca buku-bukunya yang lain, tetapi juga
semakin terpacu untuk menulis meski karyaku belum ada yang diterbitkan,
hehehe. Bagi mereka yang tertarik belajar sastra, literatur dan cara
berkhayal, belajarlah pada lelaki sederhana ini. Kupikir didalam kepalanya ada
banyak fantasi yang harus dia tulis.
Bandar Lampung, 16 Maret 2014
Sumber gambar:
http://belleetcultivee.com/
No comments:
Post a Comment