![]() |
Gedung dan isinya, habis. |
Pagi-pagi, aku
mendapati SMS dari temanku yang mengabarkan bahwa ada kebakaran di kampus
Universitas Indonesia. Dan benar saja, bahwa Gedung C milik Departemen
Sosiologi ludes terbakar. Dan saat kucek di internet, benar saja, gedung
tersebut telah habis. Pasti para insan Sosiologi berduka hebat. Desember lalu,
aku sempat melewati gedung itu untuk menuju jurusanku di Departemen Ilmu
Kesejahteraan Sosial. Dan selama aku kuliah di UI, pergi dan pulang kuliah, aku
selalu melewati gedung tersebut.
Didalam gedung
tersebut berumah beberapa pusat kajian ilmu sosial dan laboratorium sosiologi.
Pasti ada ribuan buku, jurnal, dan dokumen penting lainnya yang menjadi abu.
Kerja berpuluh tahun departemen Sosiologi seolah tak berbekas. Sungguh duka
yang mendalam. Sebagai bagian dari keluarga besar Universitas Indonesia, aku
merasakan duka yang mendalam.
Sebab, sebagian sumber ilmu pengetahuan kini
hilang dan para mahasiswa dan dosen Sosiologi harus meletakkan fondasinya dari
awal lagi. Itu bukan pekerjaan yang mudah, dan sangat mahal.
![]() |
Habis |
Universitas
Indonesia adalah kampus yang jumawa dan menjadi lambang atas pendidikan tinggi
di Indonesia. UI disebut-sebut sebagai salah satu kampus terbaik di negeri ini.
Dan di kampus inilah aku melabuhkan pilihanku untuk melanjutkan studi di level
Magister. berbagai ujian melanda kampus ini, dan kali ini ujiannya adakah
kebakaran.
Kebakaran bukan saja tentang kehilangan sebuah gedung secara
materil, tetapi lebih dari itu. Kerja berpuluh tahun menjadi abu. Ada duka
mendalam dalam sudut hatiku atas kejadian ini. Dan lihatlah, saat aku menulis
kisah ini, hujan turun dengan lebatnya, seakan-akan langit turut berduka cita
dan membelai gedung yang kini menjadi arang itu dengan airmatanya.
![]() |
Gedung C Departemen Sosiologi FISIP UI yang ludes terbakar |
Musibah ini, tentu
saja bukan musibah milik Departemen sosiologi saja, tetapi ini musibah besar
bagi Universitas Indonesia dan juga dunia Sosiologi. Musibah ini mungkin hendak
memberikan kita semua pelajaran mengenai 'harga' kerja keras dan ilmu
pengetahuan. Sebuah gedung yang megah tentu bisa dibangun dalam hitungan bulan,
tetapi buku-buku, jurnal, hasil penelitian dan dokumen lain merupakan hasil
kerja keras berpuluh tahun dari banyak tangan dan pemikiran.
Termasuk 3.000 buku
koleksi seorang Doktor, dimana ia mengumpulkan buku-buku tersebut selama kuliah
di Harvard University selama 10 tahun. Juga, setiap insan yang dulu berpeluh
membesarkan pusat-pusat studi tersebut mungkin kini tengah terpana dan
meneteskan airmata. Dan kini, semuanya harus ditata dari awal lagi.
Depok, 7 Januari
2014
Sumber
gambar:
Hikmah dari kejadian ini adalah menjadikan sistem HSE (Health Safety Environment) mengenai antisipasi bahaya kebakaran. Seharusnya pihak keamanan dan lingkungan kampus cepat tanggap jika ada alarm kebakaran langsung menelfon pemadam kebakaran. Untuk dokumen penting sebaiknya semuanya dibuat digital dan backup secara continue.
ReplyDeleteYa, seharusnya UI lebih objektif dalam memandang masalah kepentingan dunia pendidikan ketimbang masalah Internal yang katanya menjadi akar penyebab kebakaran ini. Katanya, pas hari kejadian itu akan dipasang 5 AC baru karena AC yang meledak dan menyebabkan kebakaran itu sudah lama dicurigai rusak, eh malah keduluan. Semoga UI bisa belajar dari kejadian hebat ini...
Delete