![]() |
Shalat |
Kemarin lalu, aku
bertemu dengan seorang teman yang pada tahun 2010 sama-sama menerima beasiswa
IFP. Kini ia bekerja di sebuah sekolah internasional Australia di Jakarta. Kami
kemudian janji bertemu untuk menuntaskan kerinduan, jalan-jalan seputar Jakarta,
membuat rencana memasak bersama, mengobrol soal banyak hal dan menjaga
komunikasi. Aku berencana menginap di kosannya di Ciputat, dekat kampus UIN
Syarif Hidayatullah. Tapi, kami menyempatkan diri menikmati pameran Sumatera
Barat di parkir timur Senayan.
Nah, kami shalat
Ashar dan Maghrib di Mushola pos keamanan karena tak ada mushola lain disekitar
situ, atau aku yang memang nggak tahu. Kejutan bagiku ketika Mushola yang kami
gunakan itu sangat kecil. Tempat itu nampak tak dirawat. Dianak tirikan dalam
pembangunan Senayan yang megah itu. Saat itu, banyak orang yang mengantri untuk
melaksanakan shalat Maghrib. Setiap orang bergerak cepat dan berlomba mendapat
giliran pertama untuk bersujud kepada Allah. Hatiku bergetar menyaksikan
kenyataan itu. Lihat, kadang-kadang Mushola mungil yang sangat sederhana sekali
ini memiliki jamaah jauh lebih banyak daripada masjid-masjid besar dan
megah.
Aku turut shalat
disana, bersama sekitar 10 orang jamaah shift kedua. Imam melantunkan ayat-ayat
suci dengan tenang dan membuatku tertegun dalam shalatku. Mukena yang kupakai
tidaklah harum, tetapi aku bersyukur bisa menghadap Tuhanku dalam keadaan
bersih dan tenang. Setelah rombongan kami selesai shalat, rombongan lain
buru-buru masuk. Ya, inilah orang-orang yang berburu kasih Allah dalam gemerlap
Jakarta. Semoga ibadah kami sore itu sampai kelangit, menjadi bintang-bintang
doa yang mengguncang singgasana Allah di Arasy sana.
Sungguh, tak ada
daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah..
Ciputat, 18
Nopember 2013
No comments:
Post a Comment