![]() |
Aisin Gioro Puyi dewasa. Sumber: Wikipedia. |
Aisin
Gioro Puyi, putra pertama Tsai Feng yang bergelar Pangeran Chun II (adik bungsu
Janda Permaisuri Tzu Hsi/ Cixi) dijemput paksa oleh pengawal istana untuk
dijadikan kaisar pada usia 2 tahun. Sebelumnya, Janda Permaisuri Tzu Hsi yang
menunjuknya sebagai pewaris tahta atas nama kaisar sebelumnya Guang Hsu yang
telah meninggal, sedang menanti ajal. Dua hari kemudian Tzu Hsi meninggal dunia
dan Puyi resmi menjadi kaisar China yang baru dan meneruskan kepemimpinan
dinasti Qing. China di awal abad 20 sedang kacau dan semua urusan kenegaraan
diselesaikan oleh para pejabat istana. Bocah yang tidak tahu apa-apa selain bermain ini harus berubah dan berperilaku layaknya seorang Kaisar. Karena masih kecil, Pu Yi mengurus pemerintahan dibantu pamannya. Kaisar
belia yang belum tahu banyak mengenai dunia selain di dalam Kota Terlarang,
istana tempat keluarga kerajaan tinggal marah saat mengetahui bahwa sedang
terjadi revolusi di China dan banyak kaum terpelajar China yang tengah berjuang
membangun Republik. Ia semakin bingung ketika mengetahui bahwa setelah tiga
tahun bertahta sebagai Kaisar, seorang Republikan bernama Yuan Shih-kai
menginginkan penurunan tahtanya. Ia menyadari bahwa ada yang tak beres dengan
sistem yang berjalan, dengan dua kepemimpinan dalam sebuah bangsa.
Meski
kemudian kehidupannya di kota terlarang berlanjut dengan jaminan Republik
melalui sebuah perjanjian, keadaan tak membaik. Puyi mencoba mempelajari apa
yang tengah terjadi dibalik tembok Kota Terlarang yang baginya bagai penjara
dan terlibat diskusi panjang disetiap pembelajarannya dengan tutor
berkebangsaan Inggris. Ia melihat bahwa barat telah jauh lebih maju dari China
dan ia memahami bahwa para Republikan ingin mengubah China menjadi lebih baik
dan menghapuskan tradisi monarki yang telah berlangsung selama 2000
tahun.
Namun ia tak bisa keluar dari Kota Terlarang meski ia ingin belajar ke luar
negeri. Ia merasa peraturan di Kota Terlarang sudah kuno. Namun ia tetap tak
bisa keluar, hingga Republikan mengusirnya dari istana tak beberapa tahun
setelah pernikahannya. Diusir
dari Kota Terlarang oleh rakyatnya sendiri sangat menyakitkan baginya.
Kehidupan di pengasingan membuatnya semakin merasa bingung. Disatu sisi banyak
pendukung dinasti Qing untuk tetap menjadikannya Kaisar, sementara di sisi lain
Republikan membujuknya untuk bergabung di pemerintahan. Sebagai pewaris yang
secara terpaksa harus menjaga tradisi leluhur dinasti, Puyi memilih untuk terus
memperjuangkan tahtanya dan mengembalikan kejayaan dinasti Qing dengan bantuan
para pendukung yang masih setia. Ia mendapat sokongan dari Jepang.
Jepang membawa Puyi ke
Manchuria dan disanalah Puyi mengalami restorasi dan menjadi Kaisar bagi negara
baru Manchukuo yang merupakan unifikasi Jepang, China dan Manchu. Namun ia
menyadari bahwa Jepang terlalu berkuasa atasnya dan dunia menjadikan momen
restorasinya untuk memojokkannya sebagai pengkhianat China demi menjadi Kaisar
boneka bagi Jepang di Manchuria. Sesungguhnya ia berharap Jepang kalah perang
sehingga ia bisa membebaskan diri. Namun ketika Jepang kalah
perang dimana-mana oleh pasukan sekutu pada 1945, Puyi menjadi tahanan selama 5
tahun di Uni Soviet. Meskipun selama itu ia mendapatkan perlakuan yang baik
karena statusnya sebagai saksi sejarah China, Puyi tetap menghadapi banyak
kesulitan.
Setelah itu ia dibawa kembali ke Manchuria sebagai tahanan
bersama keluarga dan pendukung setianya. Pihak Republik melakukan cuci otak dan
melakukan penyelidikan besar-besaran atas apa yang selama ini mereka lakukan di
Manchuria dibawah kekuasaan Jepang. Puyi yang tak lagi dilayani keluarganya dan
harus belajar hidup sebagai orang biasa dan
seringkali menjadi bahan tertawaan. Jika sebelumnya orang-orang bersujud kepadanya dan menghormatinya, kini semua
orang menginginkannya menjadi manusia sederajat dan direstorasi menjadi manusia
baru dengan paham komunis. Selama di tahanan, Puyi mengalami banyak
pembelajaran dan menulis autobiografi dirinya. Pada Desember 1959, Puyi
mendapatkan grasi Khusus dari pengadilan atas hukumannya selama 10 tahun
sebagai penjahat perang Manchukuo. Ia bebas dan memulai hidup baru. Ia kembali
ke Beijing dan disambut hangat keluarganya yang masih menganggapnya 'Yang
Mulia'. Perubahan dari 'Yang Mulia Kaisar' yang segala kebutuhannya dilayani
menjadi orang biasa yang harus melakukan segalanya sendiri memang sulit, meski
ia telah belajar selama 5 tahun di tahanan selama cuci otak.
Namun ia sadar sepenuhnya
bahwa dunia telah berubah dan ia harus mandiri. Tahun 1960 ia bekerja di Kebun
Botani Beijing dan menjadi rakyat biasa yang mengunjungi rumah lamanya, Kota
Terlarang sebagai turis lokal. Tahun 1965, saat kondisi
dunia memburuk, termasuk China, ia tak lagi menjadi tukang kebun, namun
melakukan penelitian dan menjadi penulis terkenal yang membawanya duduk sebagai
anggota kongres sebagai perwakilan masyarakat Manchu. Tahun 1966 saat meletus
revolusi kebudayaan, Puyi meninggal dan posisinya di kongres digantikan adiknya
yang paling setia, Pu Cieh. Duduknya Pu Cieh di kongres menunjukkan bahwa
kematian Puyi tidak mengakhiri dinasti Manchu dan Pu Cieh sebagai adik warisnya
telah menjadi penerusnya.
Buku ini, tulisan Puyi
sendiri, sangat menyentuh. Kisah yang tragis dan mengejutkan dalam kehidupan
seorang Kaisar pada masa peralihan sebuah monarki menuju pemerintahan jenis lain di dunia modern. Membacanya dari sudut pandang rakyat China kebanyakan tentu
pantas jika Puyi mendapat perlakukan demikian, sebab selama ini rakyat China menderita demi memenuhi segala kebutuhan keluarga kerajaan yang teramat mahal. Meski demikian, dari sudut
pandang Puyi sebagai pewaris yang hidup dalam kecamuk revolusi, sungguh
menyakitkan dan membingungkan. Pantas saja jika dia sedih.
Jakarta, September 2011
Bahan bacaan:
https://en.wikipedia.org/wiki/The_Last_Emperor
https://en.wikipedia.org/wiki/Puyi
https://www.historytoday.com/archive/pu-yi-last-emperor-china-pardoned
https://www.history.com/this-day-in-history/last-emperor-of-china-abdicates
Dear my friend..itu belum seberapa di bandingkan kekejaman tentara rusia menghapus dinasti rumanov...
ReplyDeleteTerima kasih telah meluangkan waktu membaca tulisan ini. Sayangnya aku belum pernah membaca kisah itu, bisa direkomendasikan buku atau novel apa yang bisa dibaca?
DeleteTerima kasih ;)
hai, apakah ada yang tau ya dimana dan ke siapa sya bisa mendapatkan full edisi buku ini??..makasih makasih, nharachman01@gmail.com
ReplyDeleteTerima kasih sudah mampir Mba Krisna
DeleteSaya dulu mendapatkan buku ini di Gramedia mba. Kalau nggak ada di toko bisa dibeli online. Terima kasih
Salam,
Saya menyukai filem The Last Emperor, adegan di sore hari tanggal 13 November 1908, tanpa pemberitahuan sebelumnya, sebarisan para kasim dan pengawal yang dipimpin oleh bendahara istana meninggalkan Forbidden City menuju kediaman keluarga Pu Yi untuk menjemput dia untuk dijadikan kaisar yang baru.
ReplyDeleteSaya mencoba menulis sebuah blog , semoga anda suka: http://stenote-berkata.blogspot.com/2018/09/wawancara-dengan-pu-yi.html