Alkisah ada sepasang suami istri yang tidak memiliki keturunan kandung tapi punya banyak uang karena keduanya bekerja, membangun sebuah taman untuk anak adopsinya. Taman 'Malini' namanya. Terletak disamping rumah sang pemilik dan bisa ditempuh dengan berjalan kaki dari kompleks Perkantoran Pemda Way Kanan di Blambangan Umpu. Rencananya taman keluarga tersebut akan dibuka untuk umum agar warga Way Kanan dapat cuci mata dengan menikmati pemandangan indah si surga kecil hasil kreasi manusia tersebut.
Pada suatu sore setelah gagal mengejar matahari tenggelam sepulang dari mengunjungi seorang seniman di Blambangan Umpu, aku dan bang Rinto Macho mencoba-coba memotret di Taman Malini. Aku jadi modelnya dong hehe. Meski taman ini belum final pengerjaannya tapi sudah terlihat kecantikannya. Desain taman sederhana saja, tapi jika dipotret dari 'angle' yang baik, maka akan menimbulkan kesan menakjubkan. Terlebih lagi jika photo diedit dengan cara yang baik. Duh, hasilnya akan sangat indah.
Cakep kan hasil photonya? Photo diambil pukul 17.50 WIB (Phoot oleh: Rinto Macho) |
Indah kan pemandangannya? (Photo oleh: Rinto Macho) |
![]() |
Rumah panggung di Taman Malini (Photo oleh: Dian Radiata @adventourose |
Lampung, Oktober 2017
Taman Malini makin cakep. Lihatnya saja hati jadi berbunga, apalagi kalau menikmati suasana dan keindahannya langsung ya.
ReplyDeleteTerima kasih sudah mampir mba Katerina. Iya, hayuk lah kapan-kapan take a special photo session di taman Malini
DeleteCakeeep tamannya.. Coba yaaa di semua kota di indo banyak taman2 begini. Betah aku mba, santai2 sambil ngerjain tugas, ato sekedar baca buku dan ngajakin anak main :D. Sayang, taman deket rumah aja ga keurus :(
ReplyDeleteMakasih sudah mmapir Fanny. Iya, semoga warga dunia semakin tergerak ya, menciptakan keindahan bukan hanya untuk dijual sebagai objek wisata. Juga sebagai sarana membahagiakan mata sendiri hehehe
Delete